Potensi Perkembangan
Agrobisnis
Pengantar Bisnis
Nama : Ervina Salsabillah W
(21217986)
Kelas : 1EB09
Fakultas : Ekonomi
(Akuntansi)
Bab I
Latar Belakang
Agrobisnis / Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di
hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan
pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik, setiap
elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai
aktivitas agribisnis
Objek
agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya.
Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu
perusahaan agribisnis tidak harus melakukan sendiri kegiatan ini. Dalam
perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan
saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan
penyediaan energi.
Dalam makalah
kali ini saya akan menjelaskan tentang pengembangan budi daya ikan lele yang
sedang ramai dibicarakan. Banyak masyarakat sekarang mulai mencoba untuk
membudi daya ikan lele bukan karena caranya yang mudah tetapi masih banyak
faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor dan tata cara tersebut akan saya jelaskan
dalam makalah “Potensi Perkembangan Agrobisnis Budi Daya Ikan Lele”.
Bab II
Isi
Penjelasan budi daya ikan lele
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya
yang terus berkembang. Budidaya ikan lokal yang digemari masyarakat setempat
perlu diutamakan jika tujuan kegiatannya adalah untuk meningkatkan produksi
makanan serta meningkatkan gizi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu,
informasi tentang biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan merupakan
data awal yang di perlukan dalam perencanaan.
Pembentukan kolam budi daya ikan
lele
Tipe-tipe kolam yang umum
digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam
terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita
akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan
oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara
membuat kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam
menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:
a. Pengeringan dan Pengolahan tanah
Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus
dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung
pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah
retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus
keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme
tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan
dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak
atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki
kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan,
angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut
biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan
hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak
dimakan ikan.
b.
Pengapuran dan pemupukan
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan
keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur
yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar
secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah
agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran
adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman
tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan.
Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk
organik yang dianjurkan adalah pupuk
kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter
persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15
gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk
menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota
tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
c.
Pengaturan air kolam
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan
lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah
kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari
matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari
masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti
fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton
berwarna kehijauan.Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar.
Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan
lele sampai pada ketinggian ideal.
Memilih
indukan untuk ternak lele pemula
Untuk memulai bisnis ternak lele
pemula, sebaiknya Anda menggunakan indukan yang berkualitas. Untuk mendapatkan
indukan yang berkualitas dapat Anda lihat pada fisik lelenya. Fisik indukan
lele berkualiatas memiliki ciri fisik sebagai berikut:
Ciri pejantan lele yang baik :
1.
Memiliki perut ramping dan tidak terlihat
besar daripada punggungnya.
2.
Bagian
tulang kepala terlihat pipih
3.
Warnanya lebih gelap
4.
Gerakannya lincah
5.
Memiliki alat kelamin yang berbentuk runcing
Ciri indukan betina lele yang baik :
1. Perut terlihat
mengembang besar daripada punggung
2. Kepala terlihat
cembung
3. Gerakannya lamban
4. Warna terlihat
lebih cerah
5. Alat kelamin
terlihat berbentuk bulat
Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele cukup mudah sebenarnya, tetapi harus teratur dalam
pemberian makan dan penggantian air dalam kolam. Pemberian makan pada ikan lele
dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam. Takaran makanan
paling banyak dalam pemberian makanan yaitu di waktu malam hari dan makanan
yang biasa diberikan yaitu Pelet. Berikut ini jenis-jenis Pelet yang sesuai
dengan ukuran (umur) ikan :
·
Kecil
(Bulan
Pertama) : -1
(TPF 1000)
·
Sedang
(1-2
bulan)
: -2 (TPF 1000)
·
Besar
(2-3
bulan)
: -3 (TPF 1000)
Selain makanan, penggantian air juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu
penggantian air harus teratur. Biasanya penggantian air dilakukan setiap 2
minggu sekali. Cara penggantiannya, air dalam kolam diambil setengah saja
kemudian ditambah dengan air yang bersih. Hal ini dilakukan agar ikan tidak
stres dengan keadaan barunya karena air dalam baru saja diganti. Sebaiknya
pemberian makan tidak berlebihan agar air dalam kolam tidak mudah kotor.
Pemasaran
Ikan
lele biasa dipanen setiap 3 bulan sekali. Apabila ukuran lele sama dan sempurna
maka dapat langsung dijual tetapi jika ada yang tidak tumbuh sempurna maka ikan
lele harus diseleksi terlebih dahulu.
Keuntungan
budi daya lele
1.
Daya
Tahan Kuat
Di saat ikan yang lain mati
disebabkan beberapa faktor seperti bakteri dalam kolam ikan atau perubahan
cuaca ekstrim. Justru ikan lele masih dapat terus hidup dengan leluasa dan
sehat. Dalam kondisi kolam ikan yang bersih maupun kotor, ikan lele dapat
bertahan hidup. Namun ini berlaku untuk lele dewasa atau yang telah besar.
Sedangkan lele yang berukuran kecil masih rawan mati. Bahkan lele dapat berkembang biak secara baik di kolam kotor.
2.
Cepat panen
Inilah yang harus diprioritaskan dalam beternak hewan apapun
yakni sobat harus bijak memilih usaha ternak hewan yang menguntungkan dalam
waktu singkat. Sehingga cepat panen dan cepat pula keuntungan yang diperoleh.Dalam
jangka waktu dua bulan sampai tiga bulan, ikan lele dalam kolam bisa dikonsumsi
atau dipanen.
3.
Mudah Pengelolaan
Untuk cara budidaya ikan lele terbilang sangat mudah
dalam pengelolaan dibandingkan jenis ikan air tawar yang lain. Begitupula alat,
bahan dan perlengkapan dalam usaha beternak lele mudah didapatkan dan relatif
sederhana. Misalnya jika ikan air tawar jenis lain harus sering mengganti air
kolam secara teratur dengan air bersih. Hal ini berbeda dengan budidaya ikan lele
yang tidak perlu mengganti air. Sehingga tidak merepotkan sang peternak.
4.
Perputaran Uang Cepat
Disebabkan masa panen ikan lele yang sangat cepat membuat
perputaran uang jadi cepat. Hal ini memberikan keuntungan uang lumayan besar
dalam waktu singkat bagi peternak ikan lele. Sehingga uang yang didapatkan bisa
diputar lagi untuk membiayai kolam lele lain dalam segi pembelian pakan dan
benih. Sesuai rumus bisnis ternak lele bahwa semakin banyak
kolam ikan lele maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Sang peternak
lele jadi bisa mengatur waktu masa panen. Misalnya dalam satu bulan bisa satu
kali panen atau panen satu minggu sekali.
5.
Bibit Lele Mudah Didapat dan
Murah
Kebanyakan harga benih ikan lele dijual dengan harga
murah. Untuk ukuran 3 cm ikan lele dibanderol harga sebesar Rp 300/per ekor.
Bandingkan dengan harga bibit ikan nila, mas, gurame, mujaer, dll yang dua kali
lipat lebih mahal dari harga benih lele dalam ukuran yang sama.
6.
Tahan Terhadap Berbagai
Penyakit
Ia mempunyai lendir yang
berfungsi untuk melindungi tubuh dan kulitnya dari berbagai macam serangan
penyakit.
7.
Pangsa Pasar Luas
Bisnis ini tak mengenal krisis ataupun musim. Seperti yang
penulis alami. Dimana setiap hari ada saja seseorang yang menelepon memesan
ikan lele dalam jumlah besar baik untuk konsumsi maupun pembenihan.
Permintaan ikan lele di masyarakat Indonesia sangat besar.
Sedangkan para petani lele belum mampu memenuhi kebutuhan yang besar itu.
Sehingga hal ini menjadikan peluang usaha budidaya lele sangat menjanjikan dan
menguntungkan. Pangsa pasar yang sangat luas meliputi semua orang. Dari
anak-anak hingga orang dewasa sangat menyukai ikan lele baik digoreng atau
dipepes maupun dibakar. Karena rasa daging ikan lele sangat gurih dan bercita
rasa khas serta menyehatkan tubuh manusia.
Bab III
Kesimpulan
Agrobisnis / Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Agribisnis, dengan perkataan
lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan
pangan. Objek agribisnis
dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Dalam makalah ini objek yang dibahas untuk
pengembangan agrobisnis adalah hewan yaitu “Budi
Daya Ikan Lele”. Marak sekali masyarakat di Indonesia sekarang mencoba
membudi daya ikan lele. Pasalnya membudi dayakan ikan lele tidaklah serumit
membudi daya ikan hias/ ikan-ikan lainnya. Apalagi untuk mencari bibitnya
sangatlah gampang dan harganya pun terjangkau. Beberapa keunggulan dari budi
daya ikan lele:
1. Mudah dilakukan
2. Tidak membutuhkan banyak
modal
3. Khusus untuk kolam
terpal, Anda bisa mengatur ikan yang ada di dalam kolam
dengan sangat mudah.
4.
Budidaya lele itu praktis saat panen jika dilakukan dalam
kolam terpal
5.
Air dapat dikontrol dengan mudah jika dilakukan dalam kolam
terpal
6.
Anda bisa menentukan media terbaik bagi habitatnya tanpa harus
khawatir kontaminasi dari air tanah.
Daftar Pustaka