Rabu, 25 Oktober 2017

AGROBISNIS

Potensi Perkembangan Agrobisnis
Pengantar Bisnis



Nama : Ervina Salsabillah W (21217986)
Kelas : 1EB09
Fakultas : Ekonomi (Akuntansi)

Bab I
Latar Belakang
Agrobisnis / Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis di dalam dunia akademik, setiap elemen dalam produksi dan distribusi pertanian dapat dijelaskan sebagai aktivitas agribisnis
Objek agribisnis dapat berupa tumbuhanhewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu perusahaan agribisnis tidak harus melakukan sendiri kegiatan ini. Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan farmasiteknologi bahan, dan penyediaan energi.
Dalam makalah kali ini saya akan menjelaskan tentang pengembangan budi daya ikan lele yang sedang ramai dibicarakan. Banyak masyarakat sekarang mulai mencoba untuk membudi daya ikan lele bukan karena caranya yang mudah tetapi masih banyak faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor dan tata cara tersebut akan saya jelaskan dalam makalah “Potensi Perkembangan Agrobisnis Budi Daya Ikan Lele”.


Bab II
Isi
Penjelasan budi daya ikan lele
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus berkembang. Budidaya ikan lokal yang digemari masyarakat setempat perlu diutamakan jika tujuan kegiatannya adalah untuk meningkatkan produksi makanan serta meningkatkan gizi masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu, informasi tentang biologi umum ikan lokal yang akan dibudidayakan merupakan data awal yang di perlukan dalam perencanaan.
Pembentukan kolam budi daya ikan lele
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:
a.     Pengeringan dan Pengolahan tanah
Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.
b.           Pengapuran dan pemupukan
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
c.             Pengaturan air kolam
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.
Memilih indukan untuk ternak lele pemula
Untuk memulai bisnis ternak lele pemula, sebaiknya Anda menggunakan indukan yang berkualitas. Untuk mendapatkan indukan yang berkualitas dapat Anda lihat pada fisik lelenya. Fisik indukan lele berkualiatas memiliki ciri fisik sebagai berikut:
Ciri pejantan lele yang baik :
1.     Memiliki perut ramping dan tidak terlihat besar daripada punggungnya.
2.      Bagian tulang kepala terlihat pipih
3.      Warnanya lebih gelap
4.     Gerakannya lincah
5.      Memiliki alat kelamin yang berbentuk runcing
Ciri indukan betina lele yang baik :
1.     Perut terlihat mengembang besar daripada punggung
2.     Kepala terlihat cembung
3.      Gerakannya lamban
4.     Warna terlihat lebih cerah
5.     Alat kelamin terlihat berbentuk bulat
Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele cukup mudah sebenarnya, tetapi harus teratur dalam pemberian makan dan penggantian air dalam kolam. Pemberian makan pada ikan lele dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam. Takaran makanan paling banyak dalam pemberian makanan yaitu di waktu malam hari dan makanan yang biasa diberikan yaitu Pelet. Berikut ini jenis-jenis Pelet yang sesuai dengan ukuran (umur) ikan :
·         Kecil                (Bulan Pertama)            : -1 (TPF 1000)
·         Sedang             (1-2 bulan)                   : -2 (TPF 1000)
·         Besar               (2-3 bulan)                   : -3 (TPF 1000)
Selain makanan, penggantian air juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu penggantian air harus teratur. Biasanya penggantian air dilakukan setiap 2 minggu sekali. Cara penggantiannya, air dalam kolam diambil setengah saja kemudian ditambah dengan air yang bersih. Hal ini dilakukan agar ikan tidak stres dengan keadaan barunya karena air dalam baru saja diganti. Sebaiknya pemberian makan tidak berlebihan agar air dalam kolam tidak mudah kotor.
Pemasaran
Ikan lele biasa dipanen setiap 3 bulan sekali. Apabila ukuran lele sama dan sempurna maka dapat langsung dijual tetapi jika ada yang tidak tumbuh sempurna maka ikan lele harus diseleksi terlebih dahulu.
Keuntungan budi daya lele
1.     Daya Tahan Kuat
Di saat ikan yang lain mati disebabkan beberapa faktor seperti bakteri dalam kolam ikan atau perubahan cuaca ekstrim. Justru ikan lele masih dapat terus hidup dengan leluasa dan sehat. Dalam kondisi kolam ikan yang bersih maupun kotor, ikan lele dapat bertahan hidup. Namun ini berlaku untuk lele dewasa atau yang telah besar. Sedangkan lele yang berukuran kecil masih rawan mati. Bahkan lele dapat berkembang biak secara baik di kolam kotor.
2.      Cepat panen
Inilah yang harus diprioritaskan dalam beternak hewan apapun yakni sobat harus bijak memilih usaha ternak hewan yang menguntungkan dalam waktu singkat. Sehingga cepat panen dan cepat pula keuntungan yang diperoleh.Dalam jangka waktu dua bulan sampai tiga bulan, ikan lele dalam kolam bisa dikonsumsi atau dipanen.
3.     Mudah Pengelolaan
Untuk cara budidaya ikan lele terbilang sangat mudah dalam pengelolaan dibandingkan jenis ikan air tawar yang lain. Begitupula alat, bahan dan perlengkapan dalam usaha beternak lele mudah didapatkan dan relatif sederhana. Misalnya jika ikan air tawar jenis lain harus sering mengganti air kolam secara teratur dengan air bersih. Hal ini berbeda dengan budidaya ikan lele yang tidak perlu mengganti air. Sehingga tidak merepotkan sang peternak.
4.     Perputaran Uang Cepat
Disebabkan masa panen ikan lele yang sangat cepat membuat perputaran uang jadi cepat. Hal ini memberikan keuntungan uang lumayan besar dalam waktu singkat bagi peternak ikan lele. Sehingga uang yang didapatkan bisa diputar lagi untuk membiayai kolam lele lain dalam segi pembelian pakan dan benih. Sesuai rumus bisnis ternak lele bahwa semakin banyak kolam ikan lele maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Sang peternak lele jadi bisa mengatur waktu masa panen. Misalnya dalam satu bulan bisa satu kali panen atau panen satu minggu sekali.   
5.     Bibit Lele Mudah Didapat dan Murah
Kebanyakan harga benih ikan lele dijual dengan harga murah. Untuk ukuran 3 cm ikan lele dibanderol harga sebesar Rp 300/per ekor. Bandingkan dengan harga bibit ikan nila, mas, gurame, mujaer, dll yang dua kali lipat lebih mahal dari harga benih lele dalam ukuran yang sama.
6.     Tahan Terhadap Berbagai Penyakit 
Ia mempunyai lendir yang berfungsi untuk melindungi tubuh dan kulitnya dari berbagai macam serangan penyakit.
7.     Pangsa Pasar Luas
Bisnis ini tak mengenal krisis ataupun musim. Seperti yang penulis alami. Dimana setiap hari ada saja seseorang yang menelepon memesan ikan lele dalam jumlah besar baik untuk konsumsi maupun pembenihan.
Permintaan ikan lele di masyarakat Indonesia sangat besar. Sedangkan para petani lele belum mampu memenuhi kebutuhan yang besar itu. Sehingga hal ini menjadikan peluang usaha budidaya lele sangat menjanjikan dan menguntungkan. Pangsa pasar yang sangat luas meliputi semua orang. Dari anak-anak hingga orang dewasa sangat menyukai ikan lele baik digoreng atau dipepes maupun dibakar. Karena rasa daging ikan lele sangat gurih dan bercita rasa khas serta menyehatkan tubuh manusia.




Bab III
Kesimpulan
Agrobisnis / Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Dalam makalah ini objek yang dibahas untuk pengembangan agrobisnis adalah hewan yaitu “Budi Daya Ikan Lele”. Marak sekali masyarakat di Indonesia sekarang mencoba membudi daya ikan lele. Pasalnya membudi dayakan ikan lele tidaklah serumit membudi daya ikan hias/ ikan-ikan lainnya. Apalagi untuk mencari bibitnya sangatlah gampang dan harganya pun terjangkau. Beberapa keunggulan dari budi daya ikan lele:
1.     Mudah dilakukan
2.     Tidak membutuhkan banyak modal
3.     Khusus untuk kolam terpal, Anda bisa mengatur ikan yang ada di dalam kolam
dengan sangat mudah.
4.     Budidaya lele itu praktis saat panen jika dilakukan dalam kolam terpal
5.     Air dapat dikontrol dengan mudah jika dilakukan dalam kolam terpal
6.     Anda bisa menentukan media terbaik bagi habitatnya tanpa harus khawatir kontaminasi dari air tanah.





Daftar Pustaka